PALANGKA RAYA - Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Palangka Raya menggelar kegiatan Vaksinasi Tahap I kepada Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) dengan menggandeng Rumah Sakit TNI Angkatan Darat Kota Palangka Raya, Rabu (21/07).
Kegiatan ini dalam rangka pencegahan, pengendalian dan penanggulangan Covid-19 di lingkungan Lapas Palangka Raya. Vaksinasi dimulai pukul 08.00 WIB bertempat di Pendopo Serbaguna Lapas Palangka Raya.
Pada kesempatan ini, kegiatan melibatkan Petugas dari Rumah Sakit TNI AD Palangka Raya sebanyak 14 (empat belas) orang yang dipimpin oleh Kepala Tim Lapangan, Yusro. Kegiatan ini juga dibantu oleh Tim Medis Lapas Palangka Raya.
Yusro, menjelaskan bahwa untuk jenis vaksin yang diberikan hari ini yaitu Sinovac, "hari ini kita melaksanakan Vaksinasi Tahap I bagi 100 orang Warga Binaan Lapas Palangka Raya dan jenis vaksin yang diberikan adalah Sinovac," ungkap Yusro.
Selain itu, kegiatan ini juga dipantau dan diawasi langsung oleh Kepala Divisi Pemasyarakatan Kantor Wilayah Kemenkumham Kalimantan Tengah, Yudi Suseno, Kepala Lapas Palangka Raya, Chandran Lestyono, Kepala Seksi Bimbingan Narapidana/Anak Didik, Tigor Immanuel Hutabalian, dan para Pejabat Struktural lainnya.
Tampak para WBP juga bersemangat untuk mendapatkan Vaksin Tahap I ini. Mereka mengantri dan mengikuti kegiatan sesuai Protokol Kesehatan Covid-19.
Kepala Lapas Palangka Raya, Chandran Lestyono, berharap dengan Vaksinasi Tahap I ini para Warga Binaan dapat terhindar dari Covid-19.
"Saya sangat mengapresiasi bantuan Vaksinasi dari Rumah Sakit TNI AD Palangka Raya. Walaupun belum bisa maksimal bagi seluruh WBP, karena terdapat beberapa kendala tetapi kita berharap bisa mendapatkan hasil yang baik," ungkap Chandran.
Sementara itu, Kepala Divisi Pemasyarakatan Kanwil Kemenkumham Kalimantan Tengah, Yudi Suseno, mengatakan bahwa Lapas Palangka Raya merupakan UPT ketiga di Kalimantan Tengah yang menggelar vaksinasi bagi WBP.
"Setelah Rutan Buntok dan Lapas Sukamara, kini Lapas Palangka Raya merupakan UPT ketiga yang menggelar Vaksinasi Tahap I bagi Warga Binaan," ungkap Yudi Suseno.
Ada juga beberapa WBP yang terkendala tidak bisa ikut vaksin karena tekanan darah tinggi atau rendah, menderita sakit, dan NIK WBP yang belum dikonfirmasikan kepada petugas. Namun mereka tetap bisa mengikutinya lagi pada gelombang berikutnya.
Sebelum mendapatkan vaksinasi, WBP yang mengantri melakukan pengisian formulir dan skrining awal dengan petugas kesehatan. Lalu dilakukan pencocokan identitas dengan petugas operator dan pemberian vaksin oleh perawat.
Sebelum observasi, para Warga Binaan diberikan obat untuk berjaga-jaga jika nanti dirinya tidak enak badan atau demam serta dianjurkan segera menghubungi Tim Medis Lapas Palangka Raya jika merasakan efek samping lainnya.
Facebook
.jpeg)
0 Comments:
Posting Komentar